PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Kebutuhan konsumen yang cenderung bersifat heterogen
membuat perusahaan tidak mampu menjangkau semua kebutuhan konsumen. sehingga
tanpa adanya sebuah pengelompokkan kebutuhan konsumen maka arah pemasaranpun
atau bisa dikatakan target pemasaran menjadi tidak jelas. Sehingga berakibat
tidak bisa meraih kepuasan konsumen juga keuntungan maksimal.
Kemudian dengan adanya strategi segmentasi pasar ini
yang berdasarkan beberapa variabel seperti yang di atas telah disebutkan tadi
seperti demografi, geografi dsb. Membuat perusahaan menjadi lebih mudah dalam
hal menentukan target konsumennya perusahaan juga bisa mendapatkan kepuasan
konsumen dan keuntungan maksimal.
Tujuan
Untuk
mengetahui lebih jelas mengapa perusahaan melakukan segmentasi dalam pemasaran produknya serta membandingkan
segmentasi pemasaran produk Indomie dan mie Sedap.
Kajian
Pustaka
Definisi Segmentasi Pasar Swastha
& Handoko (1997) mengartikan
segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagipasar/market yang bersifat heterogen kedalam
satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh
Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah
suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan
kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995)
mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar
keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang
secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Ada lagi pendapat Swastha & Handoko (1987)
yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi
segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai
dengan marketing mix.
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002,
p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli
berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya,
lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki
kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar
potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya
tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan
biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang
benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari
kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan
membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang
memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307.
PEMBAHASAAN
Menurut
Hermawan Kertajaya, segmentasi adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar
secara kreatif. Yakni bagaimana membagi pasar sesuai dengan kebutuhan tertentu.
Contohnya dari segi karakteristik atau kebutuhan produk yang berbeda-beda.
Segmentasi diperlukan untuk menentukan fokus dan strategi yang akan diterapkan
pada calon pelanggan. Seberapa pentingkah melakukan segmentasi untuk perusahaan
anda? Kenapa bisnis anda harus repot-repot melakukan segmentasi? Nah, berikut
adalah 3 manfaat vital dari segmentasi bagi jalannya sebuah bisnis.
1. Segmentasi dapat
menghemat cost.
Dengan
dipilihnya segmentasi, maka perusahaan akan fokus pada segmentasi tersebut. Hal
ini bisa memangkas biaya, energi, dan SDM untuk fokus pada hal tersebut saja.
Maka pengeluaran anda bisa lebih hemat jika dibandingkan mereka yang fokusnya
masih belum ditentukan.
2. Segmentasi
memudahkan positioning.
Segmentasi
dapat menjadi dasar untuk positioning merek. Positioning adalah tindakan
merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam
pikiran target market.
3. Segmentasi menambah
daya saing anda terhadap kompetitor.
Dengan
segmentasi, perusahaan dapat melihat siapa saja pesaingnya. Dan tentu saja
dapat melihat letak peluang mereka di pasar. Maka dengan data-data segmentasi,
perusahaan bisa dengan mudah menentukan apa yang harus mereka lakukan dengan
kompetitor.
Segmentasi
dilakukan atas dasar asumsi adanya kebutuhan yang serupa pada sekelompok orang
atas dasar ciri letak / tempat (geografis), ciri demografis (usia, penghasilan,
jenis kelamin) atau ciri sifat/ perilaku (psikografis / behavioral). Pada
perkembangan seianjutnya, kesamaan kebutuhan ini juga dijadikan unsur
segmentasi (benefit segmentation), misalnya pengelompokan konsumen berdasarkan
kesamaan kebutuhan akan aroma, kenyamanan, kualitas, dsb.
Karakteristik yang sama :
Pada
dasarnya, keinginan mengkonsumsi diawali dengan adanya kebutuhan (needs) yang
dirasakan seseorang pada suatu keadaan. Kebutuhan ini kemudian akan menuntut
untuk dipenuhi.
Setelah
kebutuhan dipenuhi, dorongan yang timbul adalah keinginan (wants), yaitu
kebutuhan akan suatu hal (barang) dengan tambahan kriteria tertentu.
Proses
ini akan berlanjut hingga membuat suatu rangkaian yang terdiri. dari needs,
wants, demand (permintaan akan suatu barang) yang kemudian akan menimbulkan
adanya penyediaan (supply).
Pada
tahap ini jika kebutuhan/permintaan dan penyediaan bertemu, akan tercipta
transaksi dan situasi itu disebut pasar,Keinginan dan selera masing-masing
orang bisa berbeda. Namun terdapat kemiripan/kesamaan relatif pada kelompok
yang homogeny,Kita tidak mungkin memenuhi keinginan semua orang/kelompok. Jika
kita mencoba membuat produk yang memenuhi keinginan semua orang, maka produk
itu akhirnya tidak memenuhi keinginan/selera siapapun.
Contoh
; karakteristik yang sama
Kelompok balita membutuhkan susu dan
makanan bayi (makanan tambahan), kelompok remaja membutuhkan deodoran, penyegar
nafas, dsb.
Perumusan Pasar Sasaran
Dengan
adanya segmentasi pasar, maka kegiatan pemasaran dapat dikonsentrasikan pada
satu fokus sasaran yang disebut sebagai Pasar Sasaran (Target Market).
Target
Market adalah sekelompok orang yang dijadikan sasaran pemasaran produk karena
memiliki kebutuhan yang (diasumsikan) sama terhadap suatu produk. Pasar sasaran
inilah yang menjadi dasar penyusunan strategi pemasaran, baik dari segi
strategi produk, harga, distribusi maupun promosi (marketing mix).
Perumusan
pasar sasaran dalam segmentasi pasar dapat dilakukan atas dasar kriteria
wilayah pasar sasaran (kriteria geografis) seperti :
•
ukuran kota, kepadatan wilayah, dan sebagainya, kriteria kependudukan (kriteria
demografis)
•
usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan dan sebagainya, kriteria kejiwaan
(kriteria psikografis)
•
gaya hidup, kepribadian, kriteria perilaku penggunaan produk (kriteria
behavioral) dan berbagai kriteria lainnya,
•
kriteria manfaat yang dicari konsumen dalam memilih / mengkonsumsi produk
(benefit segmentation).
Perumusan Khalayak Sasaran
Dalam
upaya periklanan, sebagai suatu upaya komunikasi, maka yang dijadikan sasaran
adalah Khalayak Sasaran (Target Audience).
Secara
konkrit, target audience tidak selalu sama persis dengan target market. Hal ini
disebabkan dalam proses pengambiian keputusan membeli atau dalam upaya
mengkonsumsi suatu produk, seseorang kadang-kadang melibatkan orang lain
disekelilingnya (di lingkungannya), seperti teman, saudara, suami-istri dan
lain-lainnya, sehingga terbuka adanya kemungkinan perbedaan antara siapa yang
mengkonsumsi produk dan siapa yang perlu diajak berkomunikasi.
Untuk
itulah, dalam kegiatan promosi / komunikasi, dikenal istilah Lingkungan
Berpengaruh (Influencing Spheres). Influencing Spheres ini bisa berupa pribadi
(suami/istri, kakak, adik, ibu, ayah, dsb) atau sekelompok orang (teman sekolah,
kolega, dsb).
Pada
saat perumusan strategi pemasaran dan promosi, perlu diperhatikan dengan jelas
wujud konkrit dari pasar sasaran yang telah disegmentasikan berdasarkan
kriteria tertentu sesuai dengan kondisi pasar, peluang, pesaing dan
karakteristik produk. Dalam segmentasi pasar, kita perlu hati-hati dalam
menetukan kriteria segmentasi dan dalam menetapkan siapa yang menjadi target
market, target audience dan influencing spheres.
Perlu
diperhatikan perbedaan antara siapa yang memutuskan pilihan, siapa yang membeli
produk dan siapa yang mengkonsumsi produk. Sebagai contoh ; produk bedak bayi,
makanan hewan peliharaan dan parfum. Masing-masing memiliki perbedaan esensial
pada target market, target audience dan influencing spheres.
Penetapan
tersebut penting untuk penyusunan strategi pemasaran (marketing mix), strategi
promosi (promotion mix) dan pengembangannya (baik pengembangan produk,
pengembangan pasar dan promosi).
Secara
umum, rumusannya adalah Target Audience = Target market + Influencing Spheres.
Target Audience adalah khalayak sasaran, yang dijadikan sasaran dalam kegiatan
komunikasi pemasaran. Target Market adalah pasar sasaran, yaitu sekelompok
orang yang mau dan mampu membeli produk. Influencing Spheres adalah lingkungan
berpengaruh, yaitu sekelompok orang dapat mempengaruhi pasar sasaran dalam
mengambil keputusan membeli.
TUJUAN
SEGMENTASI
Meski para pemasar memiliki tujuan yang berbeda-beda
dalam melakukan segmentasi pasar, segmentasi pasar itu memiliki tujuan utama yang
sama, yaitu: "To improve your company's competitive position and better
serve the needs of your customers."
Dibalik tujuan utama ini tentu saja ada tujuan-tujuan
lain yang lebih sempit yang bisa dicapai melalui mass marketing, tetapi seperti
yang diuraikan diatas bahwa era monopoli sekarng telah berakhir dan
perusahaan-perusahaan baru terus bermunculan. Tujuan lain dengan melakukan
segmentasi pasar, yaitu:
* Mendisain Produk
Mendisain produk-produk yang lebih responsif terhadap
kebutuhan pasar karena hanya dengan memahami segmen-segmen yang responsif
terhadap suatu stimuli maka pemasar dapat mendisain produk yang sesuai dengan
kebutuhan segmen ini. Teknik-teknik riset yang dikembangkan dalam beberapa
tahun terakhir ini seperti Analisis Faktor, Analisis Klaster, Conjoint, dan
Discriminant.
* Menganalisis Pasar
Segmentasi pasar membantu pihak manajemen mendeteksi
siapa saja yang akan menggerogoti pasar produknya. Para pesaing itu
memiliki kemampuan untuk memberikan alternatif pilihan produk bagi konsumen dan
tidak sekedar menghasilkan produk yang sama.
* Menemukan Ceruk Peluang (nieche)
Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai
segmen pasar dengan baik akan sampai pada ide untuk menenmukan peluang. Peluang
ini tidak selalu sesuatu yang besar.
* Menguasai posisi yang superior dan kompetitif
Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya
adalah mereka yang paham betul konsumennya. Mereka mempelajari
pergeseran-pergeseran yang terjadi di dalam segmennya.
* Menentukan Strategi komunikasi yang efektif dan
efisien
Komunikasi dengan konsumen akan lebih efektif jika
perusahaan tahu persis siapa segmennya termasuk warna favoritnya, jenis musik
kesukaan, kegiatan sehari-hari dan pendapatnya pribadi tentang lingkungan
sekitarnya. Aplikasi media iklan pun akan berbeda-beda menurut segmennya
seperti media cetak ekslusif tentu cocok dengan segmen premium.
MANFAAT
DAN KELEMAHAN SEGMENTASI
Disini dapat dilihat dengan melakukan strategi
segmentasi pasar ini dapat memiliki beberapa manfaat diantaranya:
1. perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat
mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan
permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling
efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui
media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan
yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai
dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Selain keunggulan juga memiliki
kelemahan, beberapa diantaranya yaitu:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu
proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan
banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika
sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik
segmen serupa. Bahkan mungkin akan
terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk
produk dan segmen yang sama.
Contoh :
Sekarang
ini, produk mie instan sudah sangat membudaya dalam kehidupan sehari – hari
masyarakat Indonesia. Dikarenakan gaya hidup yang serba sibuk dan kebutuhan
akan penyajian makanan yang serba express. Sebagai
timbal balik dari persoalan ini produk mie instan juga sudah sangat menjamur,
bukan hanya indomie yang dikeluarkan oleh produsen ter-‘tua’ di Indonesia PT
Indofood Indonesia tapi juga ada produsen – produsen baru yang ikut menguasai
pasar.
Mengingat
keterbatasan sumber dan waktu, maka makalah kali ini dibatasi pada produk
‘Indomie’ dan ‘Mie Sedap. Satunya produk-produk di Indonesia semakin ketat
yang salah satunya ditunjukkan oleh produk Indofood dengan produk Wingfood
terutama dibidang mie instan dengan memanfaatkan ketergantungan masyarakat
Indonesia terhadap makanan cepat saji. Tidak heran jika perusahaan-perusahaan
baru melirik pasar dibidang ini.
Munculnya
pendatang baru produsen mie instan PT Sayap Mas Utama dengan produknya Mi Sedap
cukup mengejutkan. Beberapa pakar pemasaran mengingatkan agar PT Indofood
Sukses Makmur Tbk yang selama ini menjadi pemimpin pasar mie instan lebih
waspada.
Target
awal Mie Sedaap, untuk konsumsi sopir dan pembantu rumah tangga. Tetapi karena
rasa minya enak, mereka kemudian merekomendasikan ke majikan. Itulah yang kini
terjadi. Secara berlahan Mi Sedap mulai menggerogoti pangsa pasar mi produk
Indofood.
Dengan
banyaknya permintaan atas produk ini tentu pemilik toko dan gerai akan berpikir
dua kali untuk tidak menyediakannya. Kenapa menolak produk yang banyak dicari
konsumen tentu pikir mereka. Akhirnya Indofood menggunakan strategi seperti
iklan terlampir untuk menandingi harga & popularitas Mie Sedaap yang
melejit, selain itu juga meluncurkan merek tandingan Mie Sayaap dan mengubah
Supermie Sedaaap (3 a) dan Sarimi Besaar untuk membuat nama merek 'sedap'
seolah menjadi tenggelam.
Meski
demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk
masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi
pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan,
tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan
lainnya. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie
Sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski
produk ini baru diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau
Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di
warung-warung, bahkan pasarh swalayan.
PERBANDINGAN PRODUK
Untuk
mengetahui lebih jelas perbedaan kedua produk maka disini akan dibuat
perbandingan dalam beberapa faktor sbb :
1. Faktor Merek
Tidak
diragukan lagi PT Indofood Indonesia sebagai produsen yang telah lama menguasai
pasar masih unggul dalam hal Merek. Customer Mie Instan cukup Loyal dalam
memilih produk indomie karena factor tersebut.
Sedang PT Wings Food yang menyelip masuk ke dalam pasar dengan produk
mie sedap-nya masih tidak bisa menandingi. Salah satu contoh saja terdapat
dalam situs kaskus yang mem-voting kedua produk tersebut,dimana produk indomie
menang voting dengan jumlah persentase 83% sedang 13% nya ditujukan untuk
produk mie sedap.
2. Faktor Porsi
Mungkin
dalam hal ini,masyarakat bisa memberi sedikit nilai plus bagi lawan produk yang
satu ini. Produk mie sedap dari PT Wings Food ini ternyata menyajikan porsi
yang lebih besar dari produk indomie. Masyarakat yang ingin menyantap mie
instan yang hanya dengan membeli satu bungkus namun mengenyangkan perut mie ini
dapat menjadi pilihan pertama-nya.
3. Faktor Pilihan rasa
Lagi-lagi
PT Indofood tidak mau kalah dan tidak bisa kalah jika menyangkut hal yang satu
ini. Bagaimana tidak,indomie memiliki lebih dari 6 jenis pilihan rasa untuk mie
goreng dan 10 jenis untuk pilihan rasa kuah,dan masih banyak lagi. Sedang untuk produk mie sedap,mereka masih
menyediakan pilihan rasa yang kurang memanjakan lidah masyarakat,dengan 2
pilihan rasa untuk mie goreng,dan 6 pilihan rasa untuk kuah. Sudah tidak bisa
diragukan kan siapa pemenangnya?
4. Faktor Harga
Dalam
hal mengkonsumsi makanan instan,masyarakat Indonesia selalu menganut motto khas
mereka: ‘murah meriah’. Walau perbandingan ketiga faktor diatas terhadap dua
produk ini mudah dibandingkan. Namun,untuk ukuran harga mereka masih bersaing.
Dari segi harga,harga indomie beda tipis dengan harga mie sedap,dimana harga
mie sedap 1 kardusnya Rp.52.000 sedang yang indomie dijual Rp.53.000. Dapat
kita lihat bahwa mie sedap dapat menguasai pasar dengan harganya itu.
Tapi,bagaimana pikiran masyarakat yang menganut ‘jika dengan menambahkan
sedikit uang lagi untuk membeli yang terbaik,kenapa tidak?’ Tidak jarang
konsumen yang seperti ini ada dalam pasar. Jadi,dapat disimpulkan indomie masih
tidak kalah banding dengan mie sedap.
5. Faktor Popularitas
PT
Indofood adalah produsen ter’tua’ yang mengeluarkan produk indomie-nya yang
penuh dengan citarasa. Produk satu ini juga,tidak hanya berhasil membawa
namanya dikenal diseluruh nusantara,tetapi juga berhasil mempopularitaskan
namanya kemancanegara cukup luas seperti: AS,Australia,berbagai negara
Asia,Afrika dan juga Eropa. Sungguh tidak bisa disaingi oleh mie sedap buatan
PT Wings Food yang menyebar di hanya beberapa bagian Asia seperti
Malaysia,Cina,dsb. Mie sedap masih belum bisa mengaharumkan nama produsennya ke
mancanegara lainnya.
SEGMENTASI
INDOMIE
segmentasi kategori
|
segmentasi subkategori
|
targeting
|
positioning
|
demografi
|
segmentasi pasar Indomie menuju ke daerah-daerah di seluruh
Indonesia.
|
Indomie
membuat berbagai variasi rasa berdasarkan makanan khas daerah-daerah di
Indonesia.
|
produk dengan market leader
|
psikografis
|
produk indomie sangat sesuai dengan kebutuhan rumah tangga
maupun yang belum berumah tangga (anak-anak kos).
|
Dapat di konsumsi oleh bebagai umur (kecuali anak balita).
|
tingkah laku
|
produk instan tidak rumit dan efisien terhadap waktu.
|
fokus pada masyarakat dan mahasisw maupun mahasiswi.
|
SEGMENTASI MIE SEDAP
Produk
Mie Sedap ini ada dengan segmentasi yang sudah terencana melihat dari kebiasaan
masyarakat indonesia dalam mengkonsumsi mie instan selama ini dan ditentukan
juga beberapa spesifikasi segmen pasar:
Geografi
1. Wilayah
Kebanyakan
produk-produk mie instan khususnya Mie Sedap
cocok untuk seluruh daerah di Indonesia, karena mie instant sesuai untuk
daerah dataran tinggi maupun rendah. Bahkan ada beberapa produk mie sedap yang
sudah memiliki pasar di luar negri, artinya produk mie tersebut cocok bagi
segala keadaan geografis apapun.
2. Kepadatan
Kepadatan
penduduk di indonesia merupakan pasar tersendiri bagi Rasa mie kerena penduduk
didaerah padat (di kota) identik dengan kesibukan yang tinggi sehingga
membutuhkan produk yang praktis dan tidak memekan waktu yang banyak.
Demografis
1. Usia
Masyarakat
yang menjadi segmen dari mie instan bila di lihat dari demografis usia adalah
anak-anak berumur 2 tahun hingga lanjut usia bisa mengkonsumsi mie instan.
Produk ini lebih cocok dikonsumsi oleh orang dewasa yang membutuhkan
kepraktisan dalam memasak .
2. Agama
Rasa
Mie Sedap tersebut cocok bagi semua agama yang ada di Indonesia, sebab semua
produk tersebut sudah melalui pemeriksaan oleh tim MUI yang memberikan
sertifikat HALAL bagi mie-mie tersebut. Jadi sudah tidak ada masalah lagi bagi
semua agama.
3. Kelas sosial
Rasa
mie sedap ini ditujukan bagi masyarakat
kelas menengah ke bawah,namun dalam kehidupan realita masyarakat semua kelas
sosial mengkonsumsi makanan ini.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pesaing
yang muncul dengan banyak keunggulan dan kelebihan dimana hal tersebut dapat
membahayakan atau mengurangi pendapatan suatu produksi sangat perlu diwaspadai
agar setiap produk baru tidak dapat berkembang pesat dalam waktu singkat.
Selain itu,untuk mengantisipasi akan berdampak besar produk tersebut pada usaha
kita,maka kita harus membuat strategi yang dapat membuat masyarakat lebih
tertarik dan setia pada produk kita. Misal kita membuat inovasi baru dimana
produk lain belum pernah mencoba atau memakai inovsi tersebut. Dengan begitu
pelanggan akan semakin puas terhadap produk yang kita keluarkan. Strategi yang
kita pilih sangat berpengaruh pada produk kita. Berpengaruh apa akan diterima
atau tidak. Apakah akan sukses atau tidak. Namun jika strategi yang kita
terapkan sangat inovatif cocok dan sesuai untuk mengenalkan produk kita
dipasaran maka kita akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagai contohnya mie
sedap dengan tujuan agar bisa dinikmati
oleh semua orang dan bukan hanya orang kalangan menengah atas saja. Sekarang
mie sedap sudah berhasil menguasai pasar walau tidak mendominasi namun dapat
mengenyahkan indomie di pasar mie instan Indonesia.
Jadi
akhirnya suatu perusahaan sangatlah perlu melakukan yang namanya strategi
segmentasi pasar. Hal ini dikarenakan strategi segmentasi pasar ini adalah
sebuah solusi tentang bagaimana menentukan arah tujuan pemasaran atau dikatakan
target pasarnya.
Beberapa
perusahaan ternama seperti Walt Disney, KFC Fried Chikken, PT Sepatu Bata dll
juga melakukan strategi pasar dalam memasarkan produk mereka. Seperti produssen
sepatu bata yang melakukan segmentasi berdasarkan demografis, misalnya ada
sepatu yang untuk orang dewasa, untuk balita, untuk olahraga dll, KFC
Fried Chicken melakukan segmentasi pasar atas dasar budaya setempat contohnya
paket nasi hanya ada di Indonesia, karena yang menjadi makanan utama negara
Indonesia adalah nasi. Walt Disney contohnya Seperti Baby Mickey’s Stuff
untuk bayi dan anak – anak, sedangkan yang dewasa ada Mickey Unlimited. Dsb.
DAFTAR PUSTAKA