Rabu, 19 Maret 2014

Karangan...


PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Menulis dan berpikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Dengan kata lain, tulisan adalah wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran. Melalui kegiatan menulis, penulis dapat mengkomunikasikan pikirannya. Melalui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan kemampuannya dalam menulis.
Untuk mengasilkan tulisan yang baik setiap penulis hendaknya memiliki tiga keterampilan dasar dalam menulis yaitu keterampilan berbahasa, penyajian dan keterampilan pewajahan. Ketiga keterampilan ini harus saling menunjang atau isi-mengisi. Kegagalan dalam salah satu komponen dapat mengakibatkan gangguan dalam menuangkan ide secara tertulis.
Karangan adalah hasil tulisan yang mengungkapkan ide, perasaan, atau pemikiran pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian karangan?
2.      Apa saja macam, sifat dan bentuk karangan?
3.      Apa pengertian karangan ilmiah?
4.      Apa ciri-ciri karangan ilmiah dan contoh karangan ilmiah?
5.      Apa pengertian karangan non-ilmiah?
6.      Apa ciri-ciri karangan non-ilmiah dan contoh karangan ilmiah/
7.      Apa ciri-ciri karangan ilmiah non popular?

1.3 Tujuan

1.      Untuk lebih memahami pengertian karangan.
2.      Untuk mengetahui macam,sifat dan bentuk karangan.
3.      Untuk lebih memahami pengertian karangan ilmiah dan karangan non-ilmiah.
4.      Untuk mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
5.      Untuk mengetahui ciri-ciri karangan non-ilmiah.
6.      Untuk mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah popular.



PEMBAHASAN

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Setiap karangan mengandung ide dari pengarang, proses mengarang dimulai dengan lahirnya sebuah ide induk yang terpikirkan atau ditemukan oleh seseorang yang akan mengarang. Ide induk itu biasanya terlampau luas, cukup kabur, dan perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu topik atau pokok soal karangan yang memadai.
Ide induk yang menjadi pangkal awal suatu karangan hendaknya juga dikembangkan. Setelah induk dikembangkan, memilih salah satu di antara rincian ide-ide yang muncul untuk dijadikan topik karangan. Topik dibatasi dengan sebuah tema tertentu. Tema adalah suatu segi, unsur, atau faktor dari topik yang akan dijadikan pusat pembicaraan. Topik yang telah dibatasi dengan tema itu merupakan pendapat atau pangkal tolak pengarang yang setelah ditulis lengkap menjadi karangan yang diharapkannya. Pendapat pengarang dapatlah disebut ide pokok karangan yang bisa dan sebaiknya dirumuskan dalam sebuah kalimat ide pokok. Kalimat ide pokok itu dapat dikatakan merupakan inti dari seluruh karangan.

Macam, Sifat dan Bentuk Karangan

a.       Macam-macam karangan

1.      Deskripsi
Deskripsi disebut juga lukisan, yaitu salah satu bentuk karangan yang menggambarkan suatu keadaan, kejadian, atau peristiwa sejelas mungkin sehingga pembaca mendapat kesan seperti melihat sendiri sesuatu yang digambarkan itu.

Contoh            :
Lingkungan sekolah kami sangatlah nyaman. Dengan luas 1 ha, berbagai fasilitas sekolah tersedia demi kemajuan proses belajar kami. Di sekitar halaman sekolah, terdapat berbagai jenis tanaman hias yang kami tanam sendiri. Ada pula kantin yang bersih dan luas agar suasana istirahat kami dapat kami gunakan sebaik-baiknya untuk menghilangkan kejenuhan. Dan, tersedia pula lapangan olahraga yang sangat luas sehingga dapat membantu kami untuk meningkatkan keterampilan berolahraga dan mengekspresikan diri.
2.      Eksposisi
Eksposisi ialah salah satu bentuk wacana atau karangan yang bermaksud menjelaskan, mengembangkan, atau menerangkan suatu gagasan. Tujuannya untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa berusaha untuk mengubah pendirian atau mempengaruhi sikap pembaca.

Contoh            :
Kantor Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang representatif, kini mulai dibangun di Palu, setelah tertunda dua tahun. Pembangunan kantor di Jalan Sam Ratulangi Palu Timur itu, direncanakan rampung 2 – 3 tahun mendatang, dengan biaya sekitar Rp 10 milyar. Demikian keterangan Sekwilda Sulteng, Amur Muchasim, S.H., Rabu (4/10) di Palu la menjelaskan, untuk tahap pertama, seta bangunan sayap dapat dirampungkan Februari 1996.

3.      Persuasi
Persuasi ialah bentuk wacana yang tujuannya adalah meyakinkan, mengajak atau membangkitkan suatu tindakan dengan mengemukakan alasan-alasan yang kadang-kadang agak emosional.

Contoh            :
Semua orang tahu bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Namun demikian, masih banyak anggota masyarakat kita yang tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan. Inilah masalah yang sulit dipecahkan. Seandainya saja setiap anggota masyarakat peduli akan kebersihan di sekitar tempat tinggalnnya tentulah kualitas kesehatan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, marilah kita mencoba untuk menjadikan diri kita masing-masing peduli terhadap kebersihan lingkungan. Kesadaran ini dapat dimanifestasikan dalam berbagai bentuk, diantaranya ialah tidak membuang sampah sembarangan.

4.      Argumentasi
Argumentasi adalah sebuah wacana yang berusaha meyakinkan atau membuktikan kebenaran suatu pernyataan, pendapat, sikap, atau keyakinan. Dalam Argumentasi ini, suatu gagasan atau pernyataan dikemukakan dengan alasan yang kuat dan meyakinkan sehingga orang yang membacanya akan terpengaruh untuk membenarkan pernyataan, pendapat, dan sikap yang diajukan.

Contoh            :
“Amin memang murid yang baik. Setiap hari la datang ke sekolah selalu lebih awal dari teman-temannya. Semua pekerjaan rumah tidak ada yang tidak diselesaikannya. Kepada gurunya dan orang tua ia selalu bersikap hormat. Bahwa prestasi belajarnya juga jauh lebih baik dari teman-temannya dapat dilihat dalam rapornya yang tidak pernah ada angka merah, Tak ayal lagi ia akan menjadi mahasiswa yang baik.”

5.      Narasi
Narasi adalah sejenis karangan atau cerita yang isinya mengisahkan atau menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa menurut urutan waktu atau secara kronologis. Kejadian yang dikisahkan dapat bersifat khayal atau faktual, atau gabungan dari keduanya. Narasi ini sering dimasukkan ke dalam golongan karangan fiktif, jadi tercakup di dalamnya ialah roman, novel, cerpen, hikayat, tambo, dan dongeng.

Contoh            :
“Beratus-ratus tahun Indonesia telah dijajah Belanda. Perang Dunia II pecah, dan Belanda di Indonesia kemudian ditaklukkan oleh Jepang, kini Jepanglah yang menguasai dan mengangkangi Indonesia. Ini tidak lama memang, karena Sekutu dapat mengalahkan Jepang dengan dibomnya Hiroshima dengan bom atom. Kesempatan baik ini tidak disia-siakan oleh bangsa Indonesia umuk memproklamirkan kemerdekaannya. Proklamasi itu dibacakan oleh Bung Karno dan Bung Hata, pada tangga 17 Agustus 1945.”

b.      Sifat Karangan

a)      Objektif.
Artinya, adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi. Keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.

b)      Metodis dan sistematis.
Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi, serta

c)      Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

d)     Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.

c.       Bentuk Karangan

1.      Prosa
Prosa terdiri dari :
1)      Prosa lama adalah karangan yang merupakan bentuk karya sastra yang sifatnya penguraian seluruh pikiran dan persaan serta tidak terikat irama, rima dan jumlah larik.

Macam-macam prosa lama :
a)      Dongeng adalah cerita yang isinya mengungkapkan sesuatu yang sifatnya khayal.
Macam-macam dongeng :
a.       Mite adalah dongeng yang berhubungan dengan kepercayaan. Misalnya : Dongeng Nyi Roro Kidul, Cerita Buaya jadi-jadian.
b.      Legenda adalah dongeng mengenai asal mula suatu tempat atau mengenai keajaiban alam. Misalnya : Asal Mula Kota Surabaya, Asal Mula Gunung Tangkuban Perahu, dsb.
c.       Fabel adalah dongeng tentang binatang yang bertingkahlaku seperti manusia. Misalnya : Dongeng Si Kancil ,dsb.
d.      Jenaka adalah dongeng yang menceritakan orang-orang pandir, malang nasibnya yang pengungkapannya menimbulkan suasana humor. Misalnya : Cerita Pak Pandir, Joko Bodo, dsb.

b)      Sage adalah cerita tentang orang yang pernah hidup dan berkelana dengan kejadian-kejadian sejarah yang diberi unsure khayalan dengan tujuan mengagungkan. Misalnya : Calon Arang, Ciung Wanara, dsb.

c)      Cerita Sejarah adalah cerita yang menurut kejadian dalam sejarah tetapi ditambah dengan unsur khayal. Misalnya : Sejarah MElayu, Hikayat Raja-raja Pasai , dsb.

d)     Cerita Pelipur Lara adalah cerita yang dipakai untuk menghibur. Misalnya : Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Si Miskin dsb. 

e)      Cerita Berbingkai adalah sebuah cerita yang di dalam cerita itu terdapat cerita lagi. misalnya : Hikayat Seribu Satu Malam, Hikayat Bakhtiar dsb. 

f)       Epos (wiracarita) adalah cerita kepahlawanan bangsa yang hidup terus-menerus di tengah-tengah bangsa dan masyarakat.
Ada dua jenis Epos yaitu :
a.       Epos Otentik adalah cerita kepahlawanan yang merupakan cerminan bangsa. Misalnya : Mahabarata dan Ramayana.
b.      Epos Imitasi adalah cerita kepahlawanan yang merupakan khayalan seseorang. Misalnya : Illias dan Odyssea karya Homerus.

g)      Kitab adalah cerita yang berisi hukum, aturan adat dan agama. Misalnya : Tajus Salatin karya Bukhori Al Jauhari. 

2)      Prosa baru
Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruhsastra atau budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut :
a)      Roman, adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.

b)      Novel berasal dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.

c)      Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.

d)     Riwayat (biografi) adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.

e)      Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.

f)       Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.

g)      Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif  atau sangat pribadi. 

2.      Puisi
Puisi adalah karangan yang mengutamakan irama, rima dan kepadatan makna.

1)      Unsur-unsur puisi secara sederhana, yaitu :
Secara sederhana, puisi terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata, larik, bait, bunyi, dan makna. Kelima unsur ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi. Secara singkat bisa diuraikan sebagai berikut :
a)      Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.
b)        Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.
c)        Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.
d)       Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata. Dari sini dapat dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah yang menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan.
e)        Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi penulis puisi disampaikan.

3.      Drama
Drama adalah karangan yang berupa dialog sebagai pembentuk alurnya.
Macam-macam drama :

   1)   Drama berdasarkan masanya:
a)      Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
b)      Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
   2)   Drama berdasarkan isi kandungan cerita :
a)      Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
b)      Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
c)      Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
d)     Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
e)      Lelucon / Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
f)       Operet / Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
g)      Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
h)      Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
i)        Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.
j)        Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.

Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah ialah karangan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan sistematika tertentu, dan yang isi serta kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.

    a.   Ciri-ciri Karangan Ilmiah:

1.      Logis, maksudnya semua keterangan yang diketengahkan mempunyai alasan yang dapat diterima akal ;
2.      Sistematis, yaitu semua yang dipaparkan disusun dalam urutan yang
         berkesinambungan;
3.      Objektif atau faktual, artinya keterangan yang dikemukakan didasarkan pada apa yang
         benar-benar ada atau sesuai dengan fakta ;
4.      Teruji, artinya keterangan yang diberikan dapat diuji kebenarannya ;
5.      Bahasanya bersifat lugas atau denotatif.

    b.   Contoh  Karangan Ilmiah:

1.      Laporan ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan. Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif mungkin.
2.      Makalah ditulis oleh siswa atau mahasiswa sehubungan dengan tugas dalam bidang studi tertentu. Makalah dapat berupa hasil pembahasan buku atau hasil suatu pengamatan.
3.      Kertas kerja adalah karangan yang berisi prasaran, usulan, atau pendapat yang berkaitan dengan pembahasan suatu pokok persoalan, untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar, simposium, dan sebagainya.
4.      Skripsi, karya tulis yang diajukan untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana muda. Skripsi ditulis berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan, penyelidikan, observasi, atau penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus ditempuh, dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang ujian.
5.      Tesis mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi. Pernyataan-pernyataan dan teori dalam tesis didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis dengan bimbingan seorang dosen senior yang bertanngungjawab dalam bidang studi tertentu.
6.      Disertasi ialah karangan yang diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu univesitas. Penulisan desertasi ini di bawah bimbingan promotor atau dosen yang berpangkat profesor, dan isinya pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam tesis.
7.      Resensi ialah karya tulis yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian sebuah buku. Resensi yang disebut juga timbangan buku atau book review sering disampaikan kepada sidang pembaca melalui surat kabar atau majalah. Tujuan resensi ialah memberi pertimbangan den penilaian secara objektif, sehingga masyrakat mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah tidak.

Karangan Non-Ilmiah

Karangan non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

a.   Ciri-ciri karangan non-ilmiah:
1.      Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
2.      Fakta yang disimpulkan subyektif,
3.      Gaya bahasa konotatif dan populer,
4.      Tidak memuat hipotesis,
5.      Penyajian dibarengi dengan sejarah,
6.      Bersifat imajinatif,
7.      Situasi didramatisir, dan
8.      Bersifat persuasif.

b.      Contoh karangan non-ilmiah :
Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman adalah contoh karangan non-ilmiah. Berikut penulis kutipkan cuplikan novel Hantu Jeruk Purut karya Yennie Hardiwidjaja dan synopsis telenovela Maria Mercedes.

Karya ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Menurut Liang Gee (dalam Dalman, 2012: 155) karangan ilmiah populer adalah semacam karangan ilmiah yang mencakup ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, dan sistematis, sedangkan pemaparannya jelas, ringkas, dan tepat.

Karangan Ilmiah Populer

Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:

1.      Struktur
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
2.      Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.      Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal .
4.      Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Sementara itu menurut Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu:

-          Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
-          Pengetahuan yang disajikan tersebaut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diketahui kebenaranya.
-          Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
-          Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah yang bersifat denotatif.
-          Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.



PENUTUP

Kesimpulan

Karangan adalah hasil tulisan yang mengungkapkan ide, perasaan, atau pemikiran pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum di jumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan persuasi.
Karangan ilmiah ialah karangan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan sistematika tertentu, dan yang isi serta kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Ciri-ciri karangan ilmiah adalah karangannya logis, sistematis, teruji dan bahasanya bersifat lugas.
Karangan non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).


DAFTAR PUSTAKA




SOAL!!

1.      Yang tidak termasuk dalam bentuk karangan adalah …
a.       Narasi
b.      Proposisi
c.       Argumentasi
d.      Analogi*
2.      Karangan yang mengutamakan irama, rima dan kepadatan makna merupakan pengertian dari ?
a.      Puisi*
b.      Prosa
c.       Cerpen
d.      Hikayat
3.      Dibawah ini adalah ciri-ciri karangan ilmiah, kecuali ..
a.       Logis
b.      Sistematis
c.       Cermat*
d.      Objektif
4.      Apa yang dimaksud dengan opera ?
a.       Drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan
b.      Drama yang mengandung musik dan nyanyian*
c.       Drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan
d.      Drama yang mengandung unsur agama / relijius
5.      Yang tidak termasuk sifat karangan adalah …
a.       Objektif
b.      Sistematis
c.       Logis
d.      Teratur*