PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menulis
dan berpikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan
berulang-ulang. Dengan kata lain, tulisan adalah wadah yang sekaligus merupakan
hasil pemikiran. Melalui kegiatan menulis, penulis dapat mengkomunikasikan
pikirannya. Melalui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan kemampuannya
dalam menulis.
Untuk
mengasilkan tulisan yang baik setiap penulis hendaknya memiliki tiga
keterampilan dasar dalam menulis yaitu keterampilan berbahasa, penyajian dan
keterampilan pewajahan. Ketiga keterampilan ini harus saling menunjang atau
isi-mengisi. Kegagalan dalam salah satu komponen dapat mengakibatkan gangguan
dalam menuangkan ide secara tertulis.
Karangan
adalah hasil tulisan yang mengungkapkan ide, perasaan, atau pemikiran pengarang
dalam satu kesatuan tema yang utuh dan menyampaikannya melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian karangan?
2.
Apa saja macam, sifat dan bentuk
karangan?
3.
Apa pengertian karangan ilmiah?
4.
Apa ciri-ciri karangan ilmiah dan contoh
karangan ilmiah?
5.
Apa pengertian karangan non-ilmiah?
6.
Apa ciri-ciri karangan non-ilmiah dan
contoh karangan ilmiah/
7.
Apa ciri-ciri karangan ilmiah non
popular?
1.3 Tujuan
1. Untuk
lebih memahami pengertian karangan.
2. Untuk
mengetahui macam,sifat dan bentuk karangan.
3. Untuk
lebih memahami pengertian karangan ilmiah dan karangan non-ilmiah.
4. Untuk
mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
5. Untuk
mengetahui ciri-ciri karangan non-ilmiah.
6. Untuk
mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah popular.
PEMBAHASAN
Karangan merupakan karya tulis hasil dari
kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Setiap
karangan mengandung ide dari pengarang, proses mengarang dimulai dengan
lahirnya sebuah ide induk yang terpikirkan atau ditemukan oleh seseorang yang
akan mengarang. Ide induk itu biasanya terlampau luas, cukup kabur, dan perlu
diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu topik atau pokok soal karangan yang
memadai.
Ide
induk yang menjadi pangkal awal suatu karangan hendaknya juga dikembangkan.
Setelah induk dikembangkan, memilih salah satu di antara rincian ide-ide yang
muncul untuk dijadikan topik karangan. Topik dibatasi dengan sebuah tema
tertentu. Tema adalah suatu segi, unsur, atau faktor dari topik yang akan
dijadikan pusat pembicaraan. Topik yang telah dibatasi dengan tema itu
merupakan pendapat atau pangkal tolak pengarang yang setelah ditulis lengkap
menjadi karangan yang diharapkannya. Pendapat pengarang dapatlah disebut ide
pokok karangan yang bisa dan sebaiknya dirumuskan dalam sebuah kalimat ide
pokok. Kalimat ide pokok itu dapat dikatakan merupakan inti dari seluruh
karangan.
Macam,
Sifat dan Bentuk Karangan
a. Macam-macam
karangan
1. Deskripsi
Deskripsi
disebut juga lukisan, yaitu salah satu bentuk karangan yang menggambarkan suatu
keadaan, kejadian, atau peristiwa sejelas mungkin sehingga pembaca mendapat
kesan seperti melihat sendiri sesuatu yang digambarkan itu.
Contoh :
Lingkungan
sekolah kami sangatlah nyaman. Dengan luas 1 ha, berbagai fasilitas sekolah
tersedia demi kemajuan proses belajar kami. Di sekitar halaman sekolah,
terdapat berbagai jenis tanaman hias yang kami tanam sendiri. Ada pula kantin
yang bersih dan luas agar suasana istirahat kami dapat kami gunakan
sebaik-baiknya untuk menghilangkan kejenuhan. Dan, tersedia pula lapangan
olahraga yang sangat luas sehingga dapat membantu kami untuk meningkatkan
keterampilan berolahraga dan mengekspresikan diri.
2. Eksposisi
Eksposisi
ialah salah satu bentuk wacana atau karangan yang bermaksud menjelaskan,
mengembangkan, atau menerangkan suatu gagasan. Tujuannya untuk menambah
pengetahuan pembaca tanpa berusaha untuk mengubah pendirian atau mempengaruhi
sikap pembaca.
Contoh :
Kantor
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang representatif, kini mulai
dibangun di Palu, setelah tertunda dua tahun. Pembangunan kantor di Jalan Sam
Ratulangi Palu Timur itu, direncanakan rampung 2 – 3 tahun mendatang, dengan
biaya sekitar Rp 10 milyar. Demikian keterangan Sekwilda Sulteng, Amur
Muchasim, S.H., Rabu (4/10) di Palu la menjelaskan, untuk tahap pertama, seta
bangunan sayap dapat dirampungkan Februari 1996.
3. Persuasi
Persuasi
ialah bentuk wacana yang tujuannya adalah meyakinkan, mengajak atau
membangkitkan suatu tindakan dengan mengemukakan alasan-alasan yang
kadang-kadang agak emosional.
Contoh :
Semua
orang tahu bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Namun demikian, masih
banyak anggota masyarakat kita yang tidak peduli terhadap kebersihan
lingkungan. Inilah masalah yang sulit dipecahkan. Seandainya saja setiap
anggota masyarakat peduli akan kebersihan di sekitar tempat tinggalnnya
tentulah kualitas kesehatan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, marilah kita
mencoba untuk menjadikan diri kita masing-masing peduli terhadap kebersihan
lingkungan. Kesadaran ini dapat dimanifestasikan dalam berbagai bentuk,
diantaranya ialah tidak membuang sampah sembarangan.
4. Argumentasi
Argumentasi
adalah sebuah wacana yang berusaha meyakinkan atau membuktikan kebenaran suatu
pernyataan, pendapat, sikap, atau keyakinan. Dalam Argumentasi ini, suatu
gagasan atau pernyataan dikemukakan dengan alasan yang kuat dan meyakinkan
sehingga orang yang membacanya akan terpengaruh untuk membenarkan pernyataan,
pendapat, dan sikap yang diajukan.
Contoh :
“Amin
memang murid yang baik. Setiap hari la datang ke sekolah selalu lebih awal dari
teman-temannya. Semua pekerjaan rumah tidak ada yang tidak diselesaikannya.
Kepada gurunya dan orang tua ia selalu bersikap hormat. Bahwa prestasi
belajarnya juga jauh lebih baik dari teman-temannya dapat dilihat dalam
rapornya yang tidak pernah ada angka merah, Tak ayal lagi ia akan menjadi
mahasiswa yang baik.”
5. Narasi
Narasi
adalah sejenis karangan atau cerita yang isinya mengisahkan atau menggambarkan
suatu kejadian atau peristiwa menurut urutan waktu atau secara kronologis.
Kejadian yang dikisahkan dapat bersifat khayal atau faktual, atau gabungan dari
keduanya. Narasi ini sering dimasukkan ke dalam golongan karangan fiktif, jadi
tercakup di dalamnya ialah roman, novel, cerpen, hikayat, tambo, dan dongeng.
Contoh :
“Beratus-ratus
tahun Indonesia telah dijajah Belanda. Perang Dunia II pecah, dan Belanda di
Indonesia kemudian ditaklukkan oleh Jepang, kini Jepanglah yang menguasai dan
mengangkangi Indonesia. Ini tidak lama memang, karena Sekutu dapat mengalahkan
Jepang dengan dibomnya Hiroshima dengan bom atom. Kesempatan baik ini tidak
disia-siakan oleh bangsa Indonesia umuk memproklamirkan kemerdekaannya.
Proklamasi itu dibacakan oleh Bung Karno dan Bung Hata, pada tangga 17 Agustus
1945.”
b. Sifat
Karangan
a) Objektif.
Artinya,
adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus
dibuktikan dengan pengamatan atau observasi. Keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data
yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi.
Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti
yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek
(memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
b) Metodis
dan sistematis.
Artinya,
dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah dan penentuan strategi, serta
c) Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian
bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun
kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak,
membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
d) Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang
digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan
suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud
membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
c. Bentuk
Karangan
1. Prosa
Prosa
terdiri dari :
1) Prosa
lama adalah karangan yang merupakan bentuk karya sastra yang sifatnya
penguraian seluruh pikiran dan persaan serta tidak terikat irama, rima dan
jumlah larik.
Macam-macam
prosa lama :
a) Dongeng
adalah cerita yang isinya mengungkapkan sesuatu yang sifatnya khayal.
Macam-macam
dongeng :
a. Mite
adalah dongeng yang berhubungan dengan kepercayaan. Misalnya : Dongeng Nyi Roro
Kidul, Cerita Buaya jadi-jadian.
b. Legenda
adalah dongeng mengenai asal mula suatu tempat atau mengenai keajaiban alam.
Misalnya : Asal Mula Kota Surabaya, Asal Mula Gunung Tangkuban Perahu, dsb.
c. Fabel
adalah dongeng tentang binatang yang bertingkahlaku seperti manusia. Misalnya :
Dongeng Si Kancil ,dsb.
d. Jenaka
adalah dongeng yang menceritakan orang-orang pandir, malang nasibnya yang
pengungkapannya menimbulkan suasana humor. Misalnya : Cerita Pak Pandir, Joko
Bodo, dsb.
b) Sage
adalah cerita tentang orang yang pernah hidup dan berkelana dengan
kejadian-kejadian sejarah yang diberi unsure khayalan dengan tujuan
mengagungkan. Misalnya : Calon Arang, Ciung Wanara, dsb.
c) Cerita
Sejarah adalah cerita yang menurut kejadian dalam sejarah tetapi ditambah
dengan unsur khayal. Misalnya : Sejarah MElayu, Hikayat Raja-raja Pasai , dsb.
d) Cerita
Pelipur Lara adalah cerita yang dipakai untuk menghibur. Misalnya : Hikayat
Amir Hamzah, Hikayat Si Miskin dsb.
e) Cerita
Berbingkai adalah sebuah cerita yang di dalam cerita itu terdapat cerita lagi.
misalnya : Hikayat Seribu Satu Malam, Hikayat Bakhtiar dsb.
f) Epos
(wiracarita) adalah cerita kepahlawanan bangsa yang hidup terus-menerus di
tengah-tengah bangsa dan masyarakat.
Ada
dua jenis Epos yaitu :
a. Epos
Otentik adalah cerita kepahlawanan yang merupakan cerminan bangsa. Misalnya :
Mahabarata dan Ramayana.
b. Epos
Imitasi adalah cerita kepahlawanan yang merupakan khayalan seseorang. Misalnya
: Illias dan Odyssea karya Homerus.
g) Kitab
adalah cerita yang berisi hukum, aturan adat dan agama. Misalnya : Tajus
Salatin karya Bukhori Al Jauhari.
2) Prosa
baru
Prosa
baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruhsastra atau
budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut :
a) Roman,
adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan
segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari
masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap
adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh,
alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari
pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
b) Novel berasal
dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang
melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik,
dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut
mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel
pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang
dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya
Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang,
Surabaya oleh Idrus.
c) Cerpen adalah
bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya
yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau
pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman
Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau
Kami oleh A.A. Navis.
d) Riwayat
(biografi) adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman
hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang
lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh:
Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
e) Kritik adalah
karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi
alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya
objektif dan menghakimi.
f) Resensi adalah
pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.).
Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai
aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan
penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau
dinikmati.
g) Esai
adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan
pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan,
renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik,
pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat
sangat subjektif atau sangat pribadi.
2. Puisi
Puisi
adalah karangan yang mengutamakan irama, rima dan kepadatan makna.
1) Unsur-unsur
puisi secara sederhana, yaitu :
Secara
sederhana, puisi terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata, larik, bait, bunyi,
dan makna. Kelima unsur ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi. Secara
singkat bisa diuraikan sebagai berikut :
a) Kata
adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang tepat
sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang
dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.
b) Larik
(atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik
bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada
puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi
baru tak ada batasan.
c) Bait
merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada
kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat
buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.
d) Bunyi
dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang
ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama
(ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut
ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara
berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata,
perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena
sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata. Dari sini dapat
dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama tidak
hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah yang menciptakan efek
musikalisasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi indah dan enak didengar
meskipun tanpa dilagukan.
e) Makna
adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa
menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi penulis
puisi disampaikan.
3. Drama
Drama
adalah karangan yang berupa dialog sebagai pembentuk alurnya.
Macam-macam
drama :
1) Drama berdasarkan
masanya:
a) Drama
Baru / Drama Modern
Drama
baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada
mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
b) Drama
Lama / Drama Klasik
Drama
lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian,
kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan
lain sebagainya.
2) Drama berdasarkan isi
kandungan cerita :
a) Drama
Komedi
Drama
komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
b) Drama
Tragedi
Drama
tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
c) Drama
Tragedi Komedi
Drama
tragedi komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
d) Opera
Opera
adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
e) Lelucon
/ Dagelan
Lelucon
adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa
penonton.
f) Operet
/ Operette
Operet
adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
g) Pantomim
Pantomim
adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat
tanpa pembicaraan.
h) Tablau
Tablau
adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh
dan mimik wajah pelakunya.
i) Passie
Passie
adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.
j) Wayang
Wayang
adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.
Karangan
Ilmiah
Karangan
ilmiah ialah karangan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan,
penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan
sistematika tertentu, dan yang isi serta kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
a. Ciri-ciri Karangan
Ilmiah:
1. Logis,
maksudnya semua keterangan yang diketengahkan mempunyai alasan yang dapat
diterima akal ;
2. Sistematis,
yaitu semua yang dipaparkan disusun dalam urutan yang
berkesinambungan;
3. Objektif
atau faktual, artinya keterangan yang dikemukakan didasarkan pada apa yang
benar-benar ada atau sesuai dengan
fakta ;
4. Teruji,
artinya keterangan yang diberikan dapat diuji kebenarannya ;
5. Bahasanya
bersifat lugas atau denotatif.
b. Contoh Karangan
Ilmiah:
1. Laporan
ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang
dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk
dilaksanakan. Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif mungkin.
2. Makalah
ditulis oleh siswa atau mahasiswa sehubungan dengan tugas dalam bidang studi
tertentu. Makalah dapat berupa hasil pembahasan buku atau hasil suatu
pengamatan.
3. Kertas
kerja adalah karangan yang berisi prasaran, usulan, atau pendapat yang
berkaitan dengan pembahasan suatu pokok persoalan, untuk dibacakan dalam rapat
kerja, seminar, simposium, dan sebagainya.
4. Skripsi,
karya tulis yang diajukan untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana muda.
Skripsi ditulis berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan, penyelidikan,
observasi, atau penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus
ditempuh, dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang
ujian.
5. Tesis
mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi.
Pernyataan-pernyataan dan teori dalam tesis didukung oleh argumen-argumen yang lebih
kuat, jika dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis dengan bimbingan seorang
dosen senior yang bertanngungjawab dalam bidang studi tertentu.
6. Disertasi
ialah karangan yang diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi
yang diberikan oleh suatu univesitas. Penulisan desertasi ini di bawah
bimbingan promotor atau dosen yang berpangkat profesor, dan isinya pembahasan
masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam tesis.
7. Resensi
ialah karya tulis yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian
sebuah buku. Resensi yang disebut juga timbangan buku atau book review sering
disampaikan kepada sidang pembaca melalui surat kabar atau majalah. Tujuan
resensi ialah memberi pertimbangan den penilaian secara objektif, sehingga
masyrakat mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah
tidak.
Karangan
Non-Ilmiah
Karangan
non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
a. Ciri-ciri karangan non-ilmiah:
1. Ditulis
berdasarkan fakta pribadi,
2. Fakta
yang disimpulkan subyektif,
3. Gaya
bahasa konotatif dan populer,
4. Tidak
memuat hipotesis,
5. Penyajian
dibarengi dengan sejarah,
6. Bersifat
imajinatif,
7. Situasi
didramatisir, dan
8. Bersifat
persuasif.
b. Contoh
karangan non-ilmiah :
Dongeng,
cerpen, novel, drama, dan roman adalah contoh karangan non-ilmiah. Berikut
penulis kutipkan cuplikan novel Hantu Jeruk Purut karya Yennie Hardiwidjaja dan
synopsis telenovela Maria Mercedes.
Karya
ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan
bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk
dibaca.
Menurut
Liang Gee (dalam Dalman, 2012: 155) karangan ilmiah populer adalah semacam
karangan ilmiah yang mencakup ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu menyajikan
fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, dan sistematis, sedangkan
pemaparannya jelas, ringkas, dan tepat.
Karangan
Ilmiah Populer
Karya
ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari
empat aspek, yaitu:
1. Struktur
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian
inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti,
sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
2. Komponen
dan substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap
penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
kata atau gaya bahasa impersonal .
4. Penggunaan
bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur
yang baku.
Sementara
itu menurut Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu:
-
Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan
pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan
suatu masalah.
-
Pengetahuan yang disajikan tersebaut
didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang
telah diketahui kebenaranya.
-
Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran
yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
-
Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku
dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah yang bersifat
denotatif.
-
Sistematika penulisan mengikuti cara
tertentu.
PENUTUP
Kesimpulan
Karangan
adalah hasil tulisan yang mengungkapkan ide, perasaan, atau pemikiran pengarang
dalam satu kesatuan tema yang utuh dan menyampaikannya melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan
yang umum di jumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi dan persuasi.
Karangan
ilmiah ialah karangan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan,
penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan
sistematika tertentu, dan yang isi serta kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
Ciri-ciri karangan ilmiah adalah karangannya logis, sistematis, teruji dan
bahasanya bersifat lugas.
Karangan
non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
DAFTAR PUSTAKA
SOAL!!
1. Yang
tidak termasuk dalam bentuk karangan adalah …
a. Narasi
b. Proposisi
c. Argumentasi
d.
Analogi*
2. Karangan
yang mengutamakan irama, rima dan kepadatan makna merupakan pengertian dari ?
a.
Puisi*
b.
Prosa
c.
Cerpen
d.
Hikayat
3. Dibawah
ini adalah ciri-ciri karangan ilmiah, kecuali ..
a.
Logis
b.
Sistematis
c. Cermat*
d.
Objektif
4. Apa
yang dimaksud dengan opera ?
a. Drama
yang ceritanya sedih penuh kemalangan
b.
Drama
yang mengandung musik dan nyanyian*
c. Drama
yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan
d. Drama
yang mengandung unsur agama / relijius
5. Yang
tidak termasuk sifat karangan adalah …
a. Objektif
b. Sistematis
c. Logis
d.
Teratur*